TRADISI NYADRAN DI DESA PROTOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU SELATAN
Mini Riset
Disusun guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah : Islam dan Kebudayaan Jawa
Oleh :
Siti Munawaroh (133511026)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap daerah di Indonesia mempunyai adat istiadat yang
berbeda-beda, hal itu dipengaruhi oleh keadaan geografis, pendidikan, pemikiran
masyarakat serta nenek moyang/ leluhur. Begitu juga dengan masyarakat Jawa yang
mempunyai banyak adat istiadat. Salah satu adat tersebut adalah Nyadran. Tradisi
nyadrandilaksanakan oleh masyarakat secara turun temurun dari zaman nenek
moyang sampai sekarang masih tetap dilestarikan. Nyadran dijadikan sebagai
simbol masyarakat dalam menghargai jasa nenek moyang di daerah tersebut.
Nyadran menjadi adat masyarakat Jawayang dilakukan selama setahun
sekali di bulan Rajab. Setiap daerah mempunyai cara tersendiri dalam
menginterprestasikan adat tersebut. Begitu juga di Desa Protomulyo, nyadran
juga mempunyai tata cara tersendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengambil judul Tradisi Nyadran di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu
Selatan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasar latar
belakang diatas, penulis merumuskan beerapa masalah diantaranya:
1.
Bagaimana
pelaksanaan tradisi nyadran di Desa Protomulyo?
2.
Apa
makna nyadran bagi warga Desa Protomulyo?
C.
Tujuan
Untuk
mengetahui pelaksanaan tradisi nyadran di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu
Selatan Kabupaten Kendal.
D.
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan penulisadalah penelitian kualitatif, yang menghasilkan
data deskriptif .
2.
Waktu
dan tempat penelitian
Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 15 Desember 2015 di desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu
Selatan
3.
Teknik
pengumpulan data
Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara kepada masyarakat
setempat yang biasa menjadi panitia Tradisi Nyadran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara bahasa
tradisi yaitu adat istiadat, etik, kebiasaan, budaya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, tradisi berarti adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang
masih dijalankan oleh masyarakat setempat.
Nyadran adalah serangkaian upacara yang
dilakukan oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Tengah. Nyadran adalah suatu
rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga dan puncaknya berupa kenduri selamatan di
makam leluhur. Naydran merupakan salah satu tradisi dalam menyambut datangnya
bulan Ramadhan . Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah:
a.
Menyelenggarakan
kenduri, dengan pembacaan ayat Al Quran, dzikir, tahlil dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
b.
Melakukan besik,
yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
c.
Melakukan upacara
ziarah kubur, dengan berdoa kepada roh yang telah meninggal di area makam.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan Tradisi Nyadran di Desa Protomulyo
Nyadran
merupakan tradisi ziaroh yang dilakukan oleh masyarakat desa Protomulyo setiap
setahun sekali pada hari Jum'at Kliwon bulan Rajab sebagai peringatan khaul mbah Kyai
Suropodo. Namun tak diketahui sejak kapan nyadran itu dilakukan. Tradisi nyadran
dilaksanakan mulai jam 07.00 WIB di
makam Kyai Suropodo dan KyaiNgilir yang dianggap sebagai nenek moyang
atau leluhur yang telah menyebarkan agama Islam di Kaliwungu Selatan, Kendal.
Makam ini tepatnya terletak di dukuh Suropadan desa Protomulyo kecamatan
Kaliwungu Selatan. Acara nyadran ini dilakukan oleh masyarakat Suropadan
khususnya yang biasanya dihadiri oleh semua perangkat desa Protomulyo dan warga
sekitar dukuh Suropadan seperti dukuh Piliran, Penjalin dan Ngampon.
Setiap nyadran
ke makam biasanya warga membawa nasi dan ayam ingkung yang ditempatkan di
baskom atau keranjang kecil yang biasa disebut oleh masyarakat suropadan
sebagai dunak.Setelah sampai di pemakaman warga mengambil nomor yang telah
disediakan panitia untuk ingkungnya, kemudian meletakkan nasi dan ingkung
bawaannya disekitar makam sesuai arahan dari panitia.Sehingga akan tampak
ratusan hingga ribuan makanan disekitar makam. Setelah makanan terkumpul semua,
panitia bersiap untuk memulai acara tersebut.
Acara dimulai
dengan pembukaan yang dilakukan oleh bapak Jumarno selaku kepala desa
Protomulyo, kemudian dilanjut dengan acara tahlil, baca Yasin dan doa yang
dipimpin oleh tokoh masyarakat (kyai). Setelah makanan didoakan, panitia
mengambil sebagian dari makanan yang dibawa warga untuk dibagikan kepada warga
yang tidak mampu. Kemudian warga yang berangkat membawa makanan, mengambil
makanannya kembali untuk dibawa pulang sesuai dengan nomor urut yang telah
diterima waktu awal masuk makam. Warga segera membawa ulang makanannya untuk
dimakan bersama dengan keluarganya yang dirumah dengan harapan makanan yang
telah di doakan bersama itu akan membawa berkah bagi yang memakannya.
B.
Makna Nyadran Bagi Warga Desa Protomulyo
Meskipun zaman terus mengalami kemajuan menuju zaman yang modern,
namun masyarakat Protomulyo tetap melestarikan tradisi nyadran di kyai
Suropodo. Tradisi nyadran ini terus dilestarikan karena mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat
desa Protomulyo diantaranya yaitu;
1.
Sebagai
perekat hubungan antara manusia dengan Allah karena dengan berziarah ke makam leluhur
manusia akan ingat kematian sehingga terus menambah amal ibadahnya.
2.
Sebagai
perekat hubungan antar sesama manusia, karena dengan adanya nyadran ini antar
warga akan saling bertemu dan bertatap muka yang secara tidak langsung akan
mempererat tali silaturahim antar sesama.
3.
Sebagai
wadah untuk saling berbagi antara yang mampu dengan yang tidak mampu.
4.
Sebagai
ungkapan rasa hormat dan menghargai jasa para leluhur yang telah berjasa di
desa Protomulyo.
BAB
IV
KESIMPULAN
Tradisi Nyadran
merupakan adat istiadat atau kebudayaan ritual ziaroh ke makam leluhur untuk
mendoakan arwahnya yang dilakukan secara
turun temurun sejak zaman nenek moyang sampai sekarang ini. Nyadran menjadi
tradisi wajib bagi masyarakat Protomulyo setiap tahunya sebagai ungkapan rasa
syukur kepada Allah dan rasa hormat kepada para leluhur yang telah berjasa.
Tradisi nyadran
mempunyai makna yang tersendiri bagi masyarakat Protomulyo yaitu sebagai
perekat hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia
sehingga tradisi ini terus dilestarikan sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
LAMPIRAN
Instrumen
wawancara
1.
Kapan
tradisi nyadran dilaksanakan?
2.
Sejak
kapan mulai ada tradisi nyadran?
3.
Dimana
tradisi nyadran dilakukan?
4.
Siapa
saja tokoh yang hadir dalam acara nyadran?
5.
Bagaimana
tata cara pelaksanaan nyadran di Suropadan?
6.
Menurut
warga Suropadan apa makna yang didapat dari tradisi nyadran?
Nara
Sumber : Bapak Fauzun (warga yang pernah menjadi panitia nyadran)
Foto
Kegiatan
Panitia Nyadran Bapak
Jumarno (Kepala Desa Protomulyo)
Tokoh
Masyarakat (Kyai) Acara
doa bersama
Makam Kyai Suropodo Makanan
yang dibawa warga
(Nasi
dan Ayam Ingkung)